Selasa, 20 Agustus 2013

tes (ujian) yang tidak masuk akal



Tes/ujian yang tidak masuk akal (menurut saya)
          Tes, hampir semua orang mengenal kata tersebut, dan pernah melewati proses itu. Tes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan seseorang dalam suatu bidang. Saat ini banyak sekali sekolah yang memilih tes untuk menyaring penerimaan siswa baru, tidak hanya sekelas perguruan tinggi tapi kini merambah hingga ke sekolah dasar. Untuk memasuki dunia kerja, perusahaan juga melakukan tes kepada calon pegawainya, hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan calon pegawainya mampu melakukan pekerjaan yang akan ia masuki (hmmm... maksudnya apa ya bingung sendiri cari kosakatanya, gitulah pokoknya).
          Pada intinya tes/ujian ini terdiri dari dua jenis yakni tes tulis dan praktik. Seperti halnya sebuah ilmu ada teori dan juga praktik. Praktik digunakan untuk mengetahui sejauh mana seseorang itu memahami teori yang sudah diperoleh. Ada banyak hal yang memerlukan tes/ujian praktik, salah satunya adalah ujian untuk mendapatkan SIM (Surat Izin Mengemudi) baru. Setiap pengguna kendaraan bermotor wajib memiliki SIM,
          Untuk mendapatkan SIM perlu tes tulis dan juga praktik, hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan seseorang mengendarai kendaraan dengan baik.  Di sini saya menyoroti tes/ujian praktik SIM C yang tidak masuk akal menurut saya. Banyak sekali yang gagal mendapatkan SIM karena kebanyakan gugur pada ujian praktiknya. Ujian praktik untuk mendapatkan SIM C memang terlampau sulit, bisa anda lihat sendiri begitu rumit jalan yang harus dilalui untuk ujian praktik ini awalnya anda harus melewati jalan zig zag yang cukup sempit dan beberapa rute lain yang cukup rumit dan kaki harus tetap stay di atas motor (tidak boleh menyentuh tanah), jika sampai kaki anda turun maka akan ada salah seorang anggota polisi yang meniupkan peluit tanda bahwa anda harus berhenti dan dinyatakan gagal pada tahap tes praktek pertama. Anda bisa mengulang lagi dalam jangka waktu tertentu.
Menurut saya ini sangat tidak masuk akal, karena realitanya jalan raya tidak sesempit dan serumit itu, kecuali gang sempit yaaa!! Untuk melewati gang sempit dan agak berliku tentunya para pengguna kendaraan roda dua pasti kakinya akan menyentuh tanah untuk menjaga keseimbangan supaya tidak jatuh, seandainya saja saat melewati gang sempit harus dilakukan seperti pada saat praktek tentunya akan membuat pengendara itu sendiri celaka atau bahkan mencelakai pengendara lain yang ada disekitarnya, dan tentunya di jalan raya anda tidak akan mungkin menemui seorang anggota polisi yang memberi peringatan seperti pada saat tes/ujian praktik hehehe....
Menurut saya tes praktik pada ujian SIM C memang perlu namun tidak perlu serumit itu karena melihat kenyataan jalan raya pada umumnya tidaklah serumit saat tes/ujian SIM, bagaimana menurut anda????


3 komentar:

  1. Pasti ada dasar dan alasan mengapa tes memperoleh sim c dibuat serumit itu, ya, walaupun memang faktanya jalan raya tidak serumit itu, sih. Makanya banyak yang membeli Sim c, daripada repot-repot ikut tes yang tidak masuk akal. hehe.

    BalasHapus
  2. tapi kira-kira atas dasar apa ya? menguji kelihaian penggunakah? hehehe kebanyakan orang indonesia berprinsip kalo ada yang mudah ngapain cari yang susah? ya g sih? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga ndak tahu apa alasannya, ya kalau saya, sih, suka yang jelas tanpa repot-repot tes serumit itu. :D

      Hapus