Jumat, 20 September 2013

perselingkuhan disekitarku

 


Saya adalah orang yang suka dengan keharmonisan, kedamaian dan keselarasan dalam suatu hubungan. Saya tidak suka dengan ketidaksetiaan saya adalah tipikal orang yang setia, bahkan sepertinya saya yang seringkali diduakan, bahkan saya seringkali terjerumus dalam lingkungan di mana penuh dengan orang-orang yang mendua, yang tidak setia. Hal itu membuat saya yang selalu penasaran dengan hal baru, ingin juga merasakan bagaimana rasanya mendua? Jangan dipikir bahwa mendua itu mudah. Sama sekali tidak mudah. Mengapa demikian? Karena ketika seseorang itu mendua maka disetiap harinya di mana pun kapan pun akan dihantui perasaan was-was, sibuk mengatur jadwal, menyiapkan jawaban manakala salah satu diantara mereka bertanya. Pernah waktu itu saya mendua dengan dua orang yang berbeda dan dalam perguruan tinggi yang berbeda pula, namun satu kota yang sama. Alasan saya mendua saat itu selain saya penasaran dengan memiliki dua orang kekasih, kedua adalah karena saya tidak yakin dengan hubungan saya dengan pacar pertama saya seperti ada sesuatu yang disembunyikan dari saya, ketiga adalah adanya kesempatan kala itu. Sudahlah lupakan masalah perselingkuhan itu saat ini saya sudah tidak berhubungan dengan keduanya.
Saya tidak pernah mengerti kenapa kehidupan saya tidak jauh dengan masalah perselingkuhan? Dalam hal ini bukan berarti saya terlibat langsung dalam perselingkuhan tersebut, tetapi orang-orang disekitar saya. Bahkan hal itu membuat hubungan pertemanan kami terpecah. Cinta membunuh logika, mungkin itu yang terjadi pada salah seorang teman saya, logikanya sudah mati dibunuh oleh cinta yang tiba-tiba datang pada hati yang sudah termiliki. Saya bingung harus bagaimana, saya sudah mengingatkan bahwa apa yang dia lakukan adalah perbuatan yang salah, selain itu akan pasangannya bahkan menyakiti keluarga pasangannya, dia sudah menikah. Pasangannya adalah seseorang yang cukup baik menurut pengetahuan saya, saya cukup mengenal pasangannya karena saat itu hubungan saya begitu dekat dengan teman saya itu. Entah berapa lama dan seberapa jauh dia menjalin hubungan gelap itu. Yang saya lihat ia tampak begitu bodoh ketika cinta bodoh menyapanya.
Perselingkuhan kedua yang dilakukan teman saya juga sebut saja A walaupun tidak seberapa dekat. Saya juga sudah sering mengingatkan A itu apalagi saat itu dia baru saja dikaruniai seorang anak. Tega-teganya dia melakukan hal itu, dan yang lebih bodoh lagi adalah teman saya juga yang menjadi selingkuhannya sebut saja B. Sebenarnya apa yang ada dalam benak mereka sampai tega menjalin hubungan dibelakang pasangan si A, terutama si Bmau-maunya dia menjalin hubungan dengan seseorang yang sudah berkeluarga. Ternyata hubungan itu tak berlangsung lama, namun penyakit si A tidak sampai di situ saja. Dia menduakan pasangannya lagi, kali ini dengan teman saya juga sebut saja C. Kali ini sepertinya hubungan mereka terlalu dalam. Kabarnya si C begitu mencintai si A sampai ketika hubungan keduanya harus berakhir si C sangat sedih, menggalau sepanjang masa.
Cinta memang buta, karena itu cinta tak pernah bisa menjatuhkan pilihan yang tepat pada hati siapa akan berlabuh. Kini tinggal hati kita yang mengontrolnya apakah akan tetap bertahan dengan satu cinta ataukah menerima setiap tawaran cinta yang datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar