Sabtu, 26 Oktober 2013

jalan-jalan ke Jogja


Entah sejak kapan saya mulai jatuh cinta dengan kota Yogyakarta, memang baru tiga kali saya berkunjung ke sana, itu juga belum cukup untuk mengeksplor keindahan kota yang memiliki luas terkecil setelah Provinsi DKI Jakarta. Meskipun menjadi provinsi terkecil nomor dua Yogyakarta ternyata merupakan tujuan wisata andalan setelah Bali menurut Wikipedia , dan saya setuju dengan pendapat itu. Bali dan Yogyakarta memang memiliki daya tarik tersendiri diantara kota lainnya, ini menurut saya lhoo... Keduanya memiliki karakteristik yang hampir sama Yogyakarta dan Bali sama-sama memiliki budaya yang kental, kedua kota tersebut masih memegang teguh kebudayaannya meskipun kedua provinsi tersebut banyak dikunjungi wisatawan asing, namun rupanya wisatawan asing malah tertarik untuk mempelajari kebudayaan kedua provinsi tersebut yang terletak di  Indonesia, I’m so proud of the Indonesia.
Seperinya saya begitu terpesona dengan keindahan kota Yogyakarta karena rasanya tak pernah bosan untuk mengunjungi kota itu, selalu ingin ke sana lagi dan lagi. Setiap ke Jogja tak pernah lupa dengan jalan Malioboro, tempat belanja oleh-oleh Jogja. Berbagai macam kerajinan khas kota Jogja di jual di sana utamanya batik.  Batik tidak hanya berupa baju, tetapi ada juga tas, dompet, kipas, sandal dan lain sebagainya rasanya kalau setiap ke sana pengin ngeboroooonggg semuanya.
Pada kunjungan saya ke Jogja bulan Mei kemarin bertepatan dengan hari raya waisak jadi saya tidak ke candi Borobudur karena di sana sedang ada upacara untuk merayakan waisak. Begitu sampai di Jogja tujuan pertama adalah Gudeg Wijilan, nggak afdol kalau ke Jogja nggak menikmati kuliner khasnya. 
Gudeg

Menuju Widjilan
Setelah sarapan di Widjilan tujuan kedua adalah Taman Pintar Yogyakarta, saya tidak masuk ke Taman Pintar seluruhnya, hanya di bagian luarnya saja. 
di salah satu sudut di Taman Pintar
Saya keluar dari situ saya menemui pasar yang menjual berbagai macam buku bekas ada juga yang baru, tak tahu pasti pasar apa itu namanya, setelah menyusuri pasar buku saya melanjutkan perjalanan lagi, ini perjalanan asal dan ternyata saya bertemu dengan tempat yang terlihat suram, di sana memang ada beberapa orang yang berlalu-lalang, namun di sana terlihat menyeramkan karena di sana banyak banguna tua, sempat berfoto-foto di sana namun filenya belum saya pindah ke komputer jadi tidak bisa saya upload di sini. Kalau tidak salah itu namanya adalah Taman Budaya, cukup lama saya mengitari dan berfoto ria di Taman Budaya.  
Setelah itu saya kembali ke Taman Pintar lalu menuju hotel untuk beristirahat. 
Sore harinya menuju Malioboro, it’s shopping time. Dari hotel ke Malioboro cukup dengan jalan kaki, agak jauh memang tapi lumayan melelahkan juga, sampai di sana ternyata full, karena saat itu memang sedang long weekend. Semakin malam semakin ramai dan di saat ramai-ramainya wisatawan di Malioboro malam itu hujan datang tak diduga dan seketika itu ribuan orang berhamburan mencari tempat berteduh. Gara-gara hujan saya nyasar ke Mirota Batik, just to look around, karena tadi saya sudah berbelanja banyak hehehe. 
Malioboro street
Mirota Batik Malioboro

Malam semakin larut dan hujan sudah agak reda, segera saya kembali ke penginapan sebelum hujan datang lagi untuk mengguyur kawasan Malioboro dan sekitarnya. Sebelum sampai di hotel saya menyempatkan untuk makan malam, menu pilihan saya kali ini adalah bakmi kuah pinggir jalan, rasanya cukup lumayan. Sampai penginapan istirahat, menyimpan tenaga untuk perjalanan besok.
Tujuan pertama pagi ini adalah tempat oleh-oleh khas Jogja, Bakpia Pathok cukup dengan harga 30rb anda sudah bisa menikmati sekotak bakpia yang masih hangat dan lezat tentunya. Setelah dari sana langsung mengitari pasar beringharjo yang belum sempat saya kunjungi kemarin. Di Beringharjo belanja lagi… sekalian saya sarapan pagi, sudah agak telat sebenarnya. Setelah lelah mengitari pasar Beringharjo tujuan selanjutnya adalah Benteng Vredeburg, dengan harga tiket masuk yang cukup murah kita bisa menikmati indah dan suramnya gedung-gedung tua dan belajar sejarah di sana.di benteng Vredeburg saya sempat ke Indische Koffie, cafe di dalam Benteng Vredeburg
Ice Cappucino

Tahu Guling


Rencananya sebenarnya akan ke Candi Borobudur, tapi ternyata banyak para wisatawan yang juga mempunyai keinginan yang sama dengan saya dan teman-teman saya, bisa dibayangkan jika semua orang datang ke Candi Borobudur secara bersamaan tentunya Candi yang begitu besar dan luas akan tampak penuh sesak oh… tidak, akhirnya kami batalkan tujuan ke sana, dan lebih memilih untuk kembali pulang agar tidak kemalaman sampai di rumah. Perjalanan Jogja-Jombang ditempuh kurang lebih 6jam perjalanan dengan bus. Yang membuat perjalanan pulang saya lama adalah saat di terminal menunggu bus tujuan Surabaya yang tak kunjung datang, sekalinya datang kami harus berebut dengan penumpang lain yang mempunyai tujuan yang sama.
*ditulis tepat 5bulan setelah perjalanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar