Entah
sejak kapan saya mulai jatuh cinta dengan kota Yogyakarta, memang baru tiga
kali saya berkunjung ke sana, itu juga belum cukup untuk mengeksplor keindahan
kota yang memiliki luas terkecil setelah Provinsi DKI Jakarta. Meskipun menjadi
provinsi terkecil nomor dua Yogyakarta ternyata merupakan tujuan wisata andalan
setelah Bali menurut Wikipedia
, dan saya setuju dengan pendapat itu. Bali dan Yogyakarta memang memiliki daya
tarik tersendiri diantara kota lainnya, ini menurut saya lhoo... Keduanya memiliki
karakteristik yang hampir sama Yogyakarta dan Bali sama-sama memiliki budaya
yang kental, kedua kota tersebut masih memegang teguh kebudayaannya meskipun
kedua provinsi tersebut banyak dikunjungi wisatawan asing, namun rupanya
wisatawan asing malah tertarik untuk mempelajari kebudayaan kedua provinsi
tersebut yang terletak di Indonesia, I’m so proud of the Indonesia.
Seperinya
saya begitu terpesona dengan keindahan kota Yogyakarta karena rasanya tak
pernah bosan untuk mengunjungi kota itu, selalu ingin ke sana lagi dan lagi. Setiap
ke Jogja tak pernah lupa dengan jalan Malioboro, tempat belanja oleh-oleh
Jogja. Berbagai macam kerajinan khas kota Jogja di jual di sana utamanya batik.
Batik tidak hanya berupa baju, tetapi
ada juga tas, dompet, kipas, sandal dan lain sebagainya rasanya kalau setiap ke
sana pengin ngeboroooonggg semuanya.
Pada
kunjungan saya ke Jogja bulan Mei kemarin bertepatan dengan hari raya waisak
jadi saya tidak ke candi Borobudur karena di sana sedang ada upacara untuk
merayakan waisak. Begitu sampai di Jogja tujuan pertama adalah Gudeg Wijilan,
nggak afdol kalau ke Jogja nggak menikmati kuliner khasnya.
Gudeg |
Menuju Widjilan |
Setelah sarapan di
Widjilan tujuan kedua adalah Taman Pintar Yogyakarta, saya tidak masuk ke Taman
Pintar seluruhnya, hanya di bagian luarnya saja.
di salah satu sudut di Taman Pintar |
Saya keluar dari situ
saya menemui pasar yang menjual berbagai macam buku bekas ada juga yang baru,
tak tahu pasti pasar apa itu namanya, setelah menyusuri pasar buku saya
melanjutkan perjalanan lagi, ini perjalanan asal dan ternyata saya bertemu
dengan tempat yang terlihat suram, di sana memang ada beberapa orang yang
berlalu-lalang, namun di sana terlihat menyeramkan karena di sana banyak
banguna tua, sempat berfoto-foto di sana namun filenya belum saya pindah ke
komputer jadi tidak bisa saya upload di sini. Kalau tidak salah itu namanya
adalah Taman Budaya, cukup lama saya mengitari dan berfoto ria di Taman Budaya.
Setelah
itu saya kembali ke Taman Pintar lalu menuju hotel untuk beristirahat.
Sore harinya
menuju Malioboro, it’s shopping time.
Dari hotel ke Malioboro cukup dengan jalan kaki, agak jauh memang tapi lumayan
melelahkan juga, sampai di sana ternyata full, karena saat itu memang sedang
long weekend. Semakin malam semakin ramai dan di saat ramai-ramainya wisatawan
di Malioboro malam itu hujan datang tak diduga dan seketika itu ribuan orang
berhamburan mencari tempat berteduh. Gara-gara hujan saya nyasar ke Mirota
Batik, just to look around, karena
tadi saya sudah berbelanja banyak hehehe.
Malioboro street |
Mirota Batik Malioboro |
Malam
semakin larut dan hujan sudah agak reda, segera saya kembali ke penginapan
sebelum hujan datang lagi untuk mengguyur kawasan Malioboro dan sekitarnya. Sebelum
sampai di hotel saya menyempatkan untuk makan malam, menu pilihan saya kali ini
adalah bakmi kuah pinggir jalan, rasanya cukup lumayan. Sampai penginapan
istirahat, menyimpan tenaga untuk perjalanan besok.
Tujuan
pertama pagi ini adalah tempat oleh-oleh khas Jogja, Bakpia Pathok cukup dengan
harga 30rb anda sudah bisa menikmati sekotak bakpia yang masih hangat dan lezat
tentunya. Setelah dari sana langsung mengitari pasar beringharjo yang belum
sempat saya kunjungi kemarin. Di Beringharjo belanja lagi… sekalian saya
sarapan pagi, sudah agak telat sebenarnya. Setelah lelah mengitari pasar
Beringharjo tujuan selanjutnya adalah Benteng Vredeburg, dengan harga tiket
masuk yang cukup murah kita bisa menikmati indah dan suramnya gedung-gedung tua
dan belajar sejarah di sana.di benteng Vredeburg saya sempat ke Indische Koffie, cafe di dalam Benteng Vredeburg
Ice Cappucino |
Tahu Guling |
Rencananya
sebenarnya akan ke Candi Borobudur, tapi ternyata banyak para wisatawan yang
juga mempunyai keinginan yang sama dengan saya dan teman-teman saya, bisa
dibayangkan jika semua orang datang ke Candi Borobudur secara bersamaan
tentunya Candi yang begitu besar dan luas akan tampak penuh sesak oh… tidak,
akhirnya kami batalkan tujuan ke sana, dan lebih memilih untuk kembali pulang
agar tidak kemalaman sampai di rumah. Perjalanan Jogja-Jombang ditempuh kurang
lebih 6jam perjalanan dengan bus. Yang membuat perjalanan pulang saya lama
adalah saat di terminal menunggu bus tujuan Surabaya yang tak kunjung datang,
sekalinya datang kami harus berebut dengan penumpang lain yang mempunyai tujuan
yang sama.
*ditulis tepat 5bulan setelah perjalanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar